Kota Malang (MAN 2) – Kegiatan Sosialisasi implementasi kurikulum merdeka (IKM) Platform Merdeka Mengajar disampaikan oleh Eny Fahrijah, M. Pd Guru SMA 2 Kota Batu pada hari Sabtu (29/10/22). Sosialisasi tersebut diikuti Kepala Madrasah Drs. H. Mohammad Husnan, M. Pd dan seluruh Guru MAN 2 Kota Malang dilaksanakan di Auditorium Gedung Sains Terpadu Lantai IV. Implementasi Kurikulum Merdeka ini sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbud Ristek RI melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada seluruh guru dan kepala madrasah atau sekolah untuk mempersiapkan keterlibatannya pada Implementasi Kurikulum Merdeka.

Dalam sambutan acara Kepala Madrasah H. Mohammad Husnan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini dalam rangka untuk menyiapkan penyediaan dukungan IKM yang diberikan oleh Kemendikburistek dan sekaligus untuk memberikan pemahaman kepada guru MAN 2 Kota Malang tentang Implementasi Kurikulum Merdeka.

” Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini dalam rangka pemahaman tentang perangkat IKM dari Kemendikbud ristek, ke depan kalau IKM ini bisa dilaksanakan di Madrasah, karakter guru kita harus bisa berubah. dan madrasah akan membentuk tim untuk mengawalnya agar perangkat ajar sudah mulai disiapkan dalam Platform Merdeka Mengajar, kita bisa mengembangkan sesuai karakteristik Madrasah kita. ” Ucap beliau.

Sementara itu narasumber Eny Fahrijah, M. Pd  dengan materi Penjelasan umum tentang IKM dengan 3 topik yang disampaikan tentang paradigma baru pendidikan, perangkat ajar dan perangkat proyek p4 , hingga seluruh guru madrasah sangat antusias mengikuti sosialisasi ini. Pertanyaan tidak ada habisnya dilontarkan untuk menggali informasi bagaimana sebenarnya kurikulum merdeka. Ice breaking dimensi profil pelajar pancasila semakin membuat betah guru-guru MAN 2 Kota Malang bertahan mengikuti sosialisasi IKM sampai akhir.

” Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) kalau memang diterapkan, maka filososi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan merdeka itu berdaya upaya dengan sengaja untuk memajukan hidup – tumbuhnya budi pekerti (rasa, pikiran, roh) dan badan anak dengan jalan pengajaran, teladan dan pembiasaan jangan disertai perintah dan paksaan.” Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.” Jelasnya

Menurutnya, ada tiga kerangka perubahan menurut Kihajar Dewantara terkait Pendidikan yang mendasari IKM adalah pertama Kodrat Keadaan yang meliputi kodrat alam dan kodrat zaman, kedua Prinsip Perubahan yang meliputi Asas Kontinuitas yaitu harus terus sesuai akar budaya masyarakat, kemudian Asas Konvergensi artinya perubahan harus menuju pada satu titik menguatkan nilai-nilai kemanusiaan, dan Asas Konsentris artinya walau menuju nilai yang sama tetapi harus menghargai keragaman yang ada (Pendidikan itu harus memerdekakan dan yang terakhir Perubahan Budi Pekerti.

“ Ada tiga kerangka dasar untuk perubahan menurut Kihajar Dewantara terkait Pendidikan yang mendasari IKM, selain Kodrat Keadaan, Prinsip Perubahan itu sendiri dan yang terakhir adalah Perubahan Budi Pekerti, kemudian memahami Kurikulum Merdeka ini bertujuan pada akhirnya adalah penguatan Profil Pelajar Pancasila (Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila), kemudian tujuan akhir ini kemudian diturunkan menjadi kalimat Capaian Pembelajaran (yang dibagi ke dalam beberapa fase), lalu didetailkan menjadi Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran sebelum masuk ke proses perancangan.” Ujar beliau. (Tim Humas)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait