Kota Malang (Aula MAN 2) – Pada jadwal kajian ba’da sholat tarawih (05/04/23) kemarin malam, Dr. KH. Faris Khoirul Anam, Lc, MHI penulis buku Fikih Media Sosial dan Jurnalistik hadir di acara pondok ramadhan (Ponram) MAN 2 Kota Malang, untuk memberikan materi Fikih Media Sosial. Materi yang disampaikan dengan interaktif tersebut dalam rangka mengingatkan kepada peserta didik cara bermedia sosial  sesuai tuntunan Islam dan anjuran Nabi Muhamad SAW. Tema yang dibawa dalam paparan adalah “Bawa HP-mu Menuju Tuhanmu.

Acara setelah sholat tarawih tersebut dilaksanakan di Aula MAN 2 Kota Malang dengan di hadiri Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin, Wakasis Anita Yusianti, M.Pd, seluruh Panitia dari GTK dan BDI, serta diikuti semua peserta didik putri kelas X dan XI.

Dalam tausyiahnya, KH. Faris Khoirul Anam yang menjadi pengasuh PP. Darul Faqih Malang yang menyelesaikan pendidikan formal S1 di Universitas al-Ahgaff Hadhramaut Yaman Fakultas Syari’ah, Jurusan al-Syari’ah wa al-Qanun (2004) dan S-2 dan S-3 di UIN Sunan Ampel Surabaya Jawa Timur, dan saat ini sebagai Dosen Fakultas Sastra UM ini  menjelaskan ke peserta Ponram MAN 2 Kota Malang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial adalah bagaimana HP dibuat untuk yang baik dan bermanfaat untuk dakwah.

“Saat menerima berita, adalah dengan memilih berita pertama lihatlah judulnya, kedua  kontennya, yang berikutnya linia terakhir. Biasanya tulisan yang banyak kutipannya berarti berita tersebut sudah cover both side, kalau gak ada kutipan patut dicurigai tidak benar dan itu artinya jangan disebarkan, dan sebaliknya kalau berita tersebut dirasa bermanfaat dan benar adanya bisa disebarkan dengan diniati berdakwah.” tegasnya.

Selanjutnya Ustadz Faris menjelaskan bahwa di Indonesia, Dalam hal ini umat Islam, ternyata pengguna terbesar medsos. Sayangnya banyak orang entah karena khilaf atau tidak sengaja justru melakukan aktifitas ber-medsos yamg bertentangan dengan ajaran agama kita. Akibatnya bermedia sosial jadi ajang menumpuk dosa, maka dari itu jadilah generasi islam yang cerdas dan baik dalam menggunakan sarana komunikasi digital.” jelas beliau.

Menurutnya, bahwa kita selama ini perlu melakukan evaluasi diri, peran tehnologi dan sarana komunikasi berupa media sosial yang telah kita gunakan untuk apa saja selama ini. Apakah sebagai sumur untuk menimba ilmu pengetahuan dan informasi positif ataukah justru menjadikannya sebagai ladang penyebaran kabar bohong, fitnah, ghibah dan sejenisnya?

“ Agar kita jadikan media sosial sebagai ladang kebajikan. Tanamkan semangat untuk berbagi ilmu, kabar inspiratif dan konten positif lainnya untuk dakwah mencari keridhaan Allah SWT.” Tandas beliau.

Disela paparanya, beliau menyampaikan tujuh Iktibar Niat Habib Sa’ad, diantaranya, 1. Berinteraksi dengan internet dan media sosial harus dilandasi niat tulus karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, 2. Internet dan media sosial adalah media untuk belajar dan mengajar. 3.Memanfaatkan internet – termasuk media sosial untuk berdakwah. 4. Untuk menjaga tali silaturahim, 5. Untuk mengenal orang-orang yang baik dan meneladaninya, 6. Untuk menuntut ilmu (thalabul ‘ilmi), mendapatkan informasi dan inspirasi kebaikan dan 7. Untuk mendapatkan ridha Allah dan Rasulullah SAW, dengan cara memanfaatkannya untuk kebaikan, bukan untuk hal-hal lain yang tidak diridhai dalam agama. (Tim Humas)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait