Kota Malang ( MAN 2) – Dalam rangka memperingati Nuzulul Qur’an tahun 1444 H, MAN 2 Kota Malang mengadakan Khotmil Qur’an, Sholawat Nabi dan Pengajian pada Jum’at (07/04/2023) malam, bertempat di Masjid Al Falah MAN 2 Kota Malang. Acara yang dimulai pada sore dibuka dengan Khataman hingga pengajian yang dilaksanakan usai sholat tarawih tersebut diikuti oleh Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin,M.Pd, Kaur TU Moch. Arif, S.Ag, Ketua Ma’had HA. Taufiq WAS, Lc, MA dan 600 peserta didik serta guru pendamping ini dilaksanakan secara langsung. Adapun narasumber pengajian Nuzulul Qur’an Ust. Syamsul Arifin, M.Pd dari Kota Malang yang menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi yang berkaitan dengan Al Qur’an sebagai obat dan petunjuk umat secara interaktif.
Dalam sambutanya, Kepala MAN 2 Kota Malang H. Samsudin mengemukakan bahwa Nuzulul Qur’an menjadi momentum penting bagi umat Islam, khususnya bagi kita yang ada di Madrasah untuk semakin mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an untuk semakin berkualitas di dalam kehidupan sehari-hari.
“Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar bagi umat Islam. Ini menjadi makna bagi kita sebagai manusia agar semakin mendalami dan mengamalkan Al-Qur’an dengan baik dan berkualitas, dan bagi anak-anak dapat mengambil hikmah keteladanan untuk dapat menjadi generasi yang ber-akhlaqul karimah yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhamad SAW ” ungkapnya yang tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia.
Sementara itu Ust syamsul Arifin memberikan tausyiahnya, bahwa Al Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar bagi kehidupan kita. Dalam sejarah tercatat bahwa Al Quran tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah SAW. Ayat-ayat Al Quran diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.
“Nuzulul Quran adalah peristiwa awal turunnya Al Quran dari “Lauh Mahfudz ke Langit Dunia” kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap atau tidak diturunkan sekaligus (jumlah wahidah), tetapi diturunkan secara berangsur-angsur (munajjaman) dengan melalui proses dua fase, fase pertama, Allah SWT menurunkan Al Qur’an dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia, Lauhul Mahfudz adalah tempat Allah SWT menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta yang disebut di dalam Alquran sebanyak 16 kali. Sedangkan fase kedua, Allah menurunkan Alquran dari langit dunia ke bumi. Kedua fase penurunan Alquran tersebut terjadi pada bulan Ramadhan.” Ucap beliau yang saat ini menjadi sekretaris LDNU Kota Malang ini.
Menurutnya, hal tersebut atas dasar yang dikutip dari Kitab At-Tibyan fi Ulumil Qur’an karya Syekh Muhammad Ali As-Shabuni bahwa fase Alquran diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia secara sekaligus terjadi pada malam Lailatul Qadar.
Kemudian dalam isi ceramahnya, Ia menjelaskan bahwa Al Qur’an didalamnya, terdapat pedoman bagi umat dan Allah sudah menyuruh umat manusia untuk mempelajari isi Alquran. Dalam Surat Yunus ayat 57 disebutkan Alquran sebagai obat di hati, pedoman, dan rahmat bagi orang-orang beriman.
“Sebagai umat yang baik, sikap Hasad atau iri hati harus kita tinggalkan, yaitu terdapat perasaan tidak senang dalam dirinya ketika orang lain mendapatkan kesenangan atau kenikmatan, Ia lebih senang ketika orang lain dalam kesusahan serta menginginkan hilangnya nikmat yang diperoleh oleh orang lain, semoga kita tidak termasuk seperti ini, dan kita diminta menjadi dermawan yang akan dido’akan Malaikat dan yang disukai Allah SWT dengan balasan di dunia dan akhirat” ujarnya yang disampaikan dengan tanya jawab yang humoris.
Berkenaan dengan Al-Qur’an sebagai Al-Huda, Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.
Dalam penjelasanya, ustad Syamsul yang menjadi pengasuh PP di LP. Lowokwaru Malang menyampaikan bahwa Allah SWT telah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat bagi Nabi Muhammad yang fungsinya sebagai petunjuk hidup bagi mereka yang bertaqwa dengan berbuat baik dapat dilakukan dengan cara apa saja.
“ Al Qur’an sebagai pedoman serta petunjuk umat manusia, maka ada tiga hal yang harus kita lakukan sebagai umat Islam yaitu membacanya, mempelajari isinya, dan menjadikannya sebagai pedoman dalam belajar di madrasah, Jika ketiga hal tersebut kita lakukan, maka kehidupan kita akan bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak, kemudian sebagai peserta didik diharapkan dapat mengamalkanya dengan semangat belajar dan beribadah.” pungkas beliau yang selalu bersholawat dalam iringan tausiyahnya. (Tim Humas)
MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA