Inspiratif, Bendahara Komite MAN 2 Kota Malang Sampaikan Prestasi Mendunia hingga Prestasi Akhirat

Kota Malang – Dalam pertemuan perdana bersama calon peserta didik baru dan orang tua wali gelombang 2 jalur Reguler dan Afirmasi, pada Sabtu (22/3), Bendahara Komite MAN 2 Kota Malang, dr. H. Nur Kholis Qomari, menyampaikan pesan inspiratif mengenai pentingnya keseimbangan antara prestasi dunia dan akhirat.

Beliau menegaskan bahwa MAN 2 Kota Malang tidak hanya berfokus mencetak peserta didik yang unggul secara akademik dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, tetapi juga membangun karakter islami yang kuat sebagai bekal menuju keberhasilan di kehidupan akhirat.
“Prestasi di MAN 2 Kota Malang bukan hanya tentang medali dan piala di tingkat nasional atau internasional, tetapi juga bagaimana kita membangun generasi yang memiliki akhlak mulia, berintegritas, serta memiliki bekal ilmu agama yang kuat,” ungkapnya.

Sebagai madrasah yang terus berkembang, MAN 2 Kota Malang telah mencetak berbagai prestasi dalam bidang sains, olahraga, seni, hingga keislaman. Namun, dr. H. Nur Kholis Qomari mengingatkan bahwa keberhasilan sejati adalah ketika peserta didik tidak hanya sukses dalam karier duniawi, tetapi juga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama dan mendapatkan ridha Allah SWT.
“Madrasah ini memiliki banyak lulusan yang sukses di berbagai bidang, dari akademisi, pengusaha, hingga pemimpin bangsa. Namun, lebih dari itu, kami ingin membentuk pribadi yang tetap teguh dalam nilai-nilai Islam, menjunjung tinggi kejujuran, dan mampu menjadi teladan di masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, dr. H. Nur Kholis Qomari juga menyampaikan pesan berharga dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang enam amanah dalam menuntut ilmu. Beliau mengutip bahwa seseorang tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat kecuali dengan enam hal berikut:
1. Kecerdasan (ذَكَاءٌ – Dzaka’)
Menuntut ilmu membutuhkan kecerdasan akal untuk memahami, mengolah, dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.
2. Kesungguhan (حِرْصٌ – Hirsun)
Ilmu tidak akan diperoleh hanya dengan keinginan semata, tetapi harus ada kesungguhan dan usaha yang maksimal dalam mencarinya.
3. Kesabaran (صَبْرٌ – Shabrun)
Dalam proses belajar, seseorang akan menghadapi banyak rintangan dan tantangan. Kesabaran menjadi kunci utama dalam menghadapi segala kesulitan.
4. Biaya (بُلْغَةٌ – Bulghah)
Menuntut ilmu membutuhkan bekal, baik itu biaya, waktu, maupun tenaga. Orang tua dan lingkungan berperan dalam mendukung pendidikan peserta didik.
5. Bimbingan Guru (إِرْشَادُ أُسْتَاذٍ – Irsyādu Ustādzin)
Ilmu harus dipelajari dari guru yang memiliki ilmu dan pengalaman, karena tanpa bimbingan, seseorang bisa salah arah dalam memahami ilmu.
6. Waktu yang Lama (طُوْلُ زَمَانٍ – Thūlu Zamānin)
Ilmu tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi membutuhkan waktu yang panjang serta kontinuitas dalam belajar dan mengamalkan ilmu tersebut.
“Keenam hal ini harus menjadi pegangan bagi setiap pencari ilmu. Dengan mengamalkan enam amanah ini, insyaAllah ilmu yang didapat akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa keberkahan,” jelas dr. Nurkholis sapaan akrabnya.

Beliau juga mengajak seluruh wali murid untuk terus mendukung program-program madrasah, baik dalam penguatan akademik maupun pembinaan karakter peserta didik. “Keberhasilan pendidikan bukan hanya tanggung jawab madrasah, tetapi juga orang tua dan lingkungan. Mari bersama-sama kita wujudkan generasi yang berprestasi dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Dengan semangat ini, MAN 2 Kota Malang terus berkomitmen untuk menjadi madrasah yang tidak hanya melahirkan pemimpin masa depan yang cerdas, tetapi juga insan yang bertakwa dan berakhlakul karimah.(SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait