MAN 2 Kota Malang Gelar Pembukaan Penyusunan Pedoman Manajemen 2025, Hadirkan Narasumber Kemenag RI

Kota Malang — MAN 2 Kota Malang menggelar kegiatan pembukaan Penyusunan Pedoman Manajemen Tahun 2025 pada Sabtu (10/5) di Aula PSBB Madrasah. Kegiatan ini menjadi langkah awal strategis dalam merumuskan pedoman manajemen sebagai acuan tata kelola madrasah yang profesional, adaptif, dan berkelanjutan.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd., M.Ec.Dev., CRMP., Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain itu, kegiatan diikuti oleh 67 peserta yang terdiri dari unsur pimpinan madrasah, wakil kepala, perwakilan guru, tenaga kependidikan, serta pengelola Ma’had Al Qalam MAN 2 Kota Malang.

Dalam sambutannya, Kepala MAN 2 Kota Malang Dr. H. Samsudin, M.Pd. menegaskan bahwa penyusunan pedoman manajemen bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan momentum untuk mengevaluasi pelaksanaan manajemen sebelumnya secara menyeluruh. “Penyusunan pedoman ini juga menjadi bagian dari evaluasi atas pelaksanaan manajemen sebelumnya. Harapannya, semua komponen madrasah memiliki arah yang sama untuk bergerak lebih baik ke depan,” ujarnya.

Sebagai narasumber, Dr. Ahmad Hidayatullah, M.Pd. menyampaikan sejumlah materi penting yang menjadi fondasi penyusunan pedoman, di antaranya Konsep Pedoman Manajemen, Karakteristik Pedoman Manajemen, dan Urgensi Manajemen Risiko. Ia menekankan pentingnya arah manajerial yang jelas dan fleksibel dalam menghadapi dinamika perubahan.

Lebih lanjut, beliau juga membahas Organisasi Pembelajaran, Transformasi Digital dalam Manajemen Modern, serta urgensi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terukur dan Berkelanjutan. “Penguatan manajemen tidak bisa dilakukan setengah hati. Dibutuhkan dokumen acuan yang mampu menjembatani antara visi kelembagaan dan langkah operasional di lapangan, sehingga perlu ada budaya kerja dengan dukungan sepenuhnya tranformasi digital.” tegasnya, sambil mengulang masa lalu bahwa buku pedoman manajemen diibaratkan sebagai kitab suci lembaga.

Pak Ahmad—sapaan akrab beliau—juga mengingatkan kembali prinsip manajemen yang pernah ia terapkan saat menjabat sebagai Kepala MAN 2 Kota Malang ke-7, yaitu “Kesepakatan Suci yang Wajib Ditepati.” Prinsip tersebut, menurutnya, menjadi pondasi utama dalam membangun kepercayaan, kebersamaan, dan integritas kelembagaan. “Perubahan manajemen harus lebih dinamis dan selaras dengan tantangan zaman,” ungkapnya.

Akhir presentasi Pak Ahmad yang menarik disampaikan sekaligus menjadi motivasi dalam membuat pedoman manajemen di madrasah dipikirkan untuk masa yang akan datang. “Managemen adaptif menjadikan madrasah makin kompetitif di masa depan.” akhir katanya, dilanjutkan dengan pertanyaan dari peserta dan diskusi interaktif yang langsung dijawab narasumber.

Kegiatan ini menjadi bagian awal dari rangkaian penyusunan dokumen Pedoman Manajemen MAN 2 Kota Malang Tahun 2025, yang akan dilanjutkan dengan kerja tim teknis dan pendalaman substansi dalam waktu dekat. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait