Kamad Laporkan Capaian Program dalam Evaluasi Kinerja Triwulan II Tahun 2025 di Kemenag Kota Malang
Kota Malang — Kepala Madrasah Aliyah Negeri (KAMAD MAN) 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd., didampingi oleh Kepala Tata Usaha Sugeng Winarto, M.Pd., para Wakil Kepala Madrasah (Wakamad), serta Bendahara Heru Cahyono, menyampaikan laporan kinerja madrasah dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Triwulan II Tahun Anggaran 2025 di Kantor Kementerian Agama Kota Malang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (29/7) ini merupakan bagian dari implementasi program SELAT BALI (Sistem Evaluasi Tiga Bulan Sekali) yang rutin dilaksanakan oleh Kemenag setempat.
Bertempat di aula Kemenag Kota Malang, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 28–29 Juli 2025, ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Malang Gus Shampton, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Abdul Mughni, M.Pd., Ketua Pokjawas Hj. Chusnul Chotimah, M.Pd., serta seluruh kepala madrasah negeri dan swasta se-Kota Malang beserta wakil kepala dan kepala tata usaha.
Dalam forum evaluasi hari kedua yang difokuskan pada sektor pendidikan madrasah, Dr. H. Samsudin, M.Pd. menyampaikan sejumlah capaian penting MAN 2 Kota Malang selama periode April–Juni 2025. Laporan tersebut mencakup implementasi Kurikulum Cinta, realisasi program unggulan madrasah, hingga ketertiban dalam pengelolaan anggaran berbasis SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah).
“Kami terus mendorong terwujudnya madrasah yang inklusif, ramah lingkungan, dan peduli kesejahteraan mental. Program Kurikulum Cinta di MAN 2 Kota Malang kami terapkan secara terintegrasi, baik dalam kegiatan pembelajaran, layanan bimbingan konseling, hingga aktivitas ekstrakurikuler,” jelas Dr. Samsudin.
Dalam paparannya, beliau juga menegaskan bahwa madrasah tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta didik. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mem-branding Kurikulum Cinta sebagai metode pembinaan karakter yang efektif dan kontekstual di tengah kemajemukan bangsa.
“Kita tidak sedang menyeragamkan keyakinan, tetapi mendidik agar peserta didik memahami perbedaan dengan empati dan akhlak mulia. Ini nilai universal yang harus terus dijaga oleh madrasah,” ujar Gus Shampton.
Selain itu, Kepala Kemenag juga mengingatkan agar pengelolaan anggaran di lingkungan madrasah lebih transparan dan tertib, menghindari tumpang tindih antara dana DIPA, dana komite, dan paguyuban. “Mitigasi sosial harus dilakukan sebelum krisis terjadi. Kita jaga marwah madrasah dari isu-isu negatif,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendma, Abdul Mughni, M.Pd., menyampaikan bahwa hingga triwulan kedua tahun ini, implementasi Kurikulum Cinta di madrasah Kota Malang telah mencapai 75,34%, melebihi target nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa komitmen madrasah, baik negeri maupun swasta, semakin kuat dalam menyukseskan program prioritas Kementerian Agama.
Ketua Pokjawas Hj. Chusnul Chotimah, M.Pd., turut memberikan catatan penting dalam sesi refleksi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan madrasah adalah keberhasilan bersama. “Tidak ada dikotomi antara madrasah negeri dan swasta. Satu bangkit, semua ikut merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Melalui partisipasi aktif dalam forum evaluasi ini, MAN 2 Kota Malang menunjukkan keseriusan dalam menjaga kualitas layanan pendidikan dan terus berinovasi demi mewujudkan madrasah unggul dan berdaya saing di tingkat lokal maupun nasional.(SW)
MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA