Suara Madrasah Menggema di Forum Dunia: Talkshow Siswa MAN 2 Kota Malang Banjir Apresiasi

Depok – Panggung Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), pada Rabu (29/10) tidak hanya menghadirkan para akademisi, peneliti, dan profesor dari berbagai negara. Secara mengejutkan dan membanggakan, dua siswa MAN 2 Kota Malang, yaitu Nadhira Maiza Fariozi (XI E) dan Zahran Alawi (XI N) tampil memukau dalam sebuah talkshow inspiratif yang membahas peran strategis madrasah dalam menjawab tantangan global.

Dengan mengusung tema “From Madrasah to the World: Cross-disciplinary Innovation Achieving a Sustainable Future”, keduanya menyampaikan pesan bahwa madrasah hari ini bukan lagi lembaga pendidikan pinggiran. Madrasah telah hadir sebagai pelaku aktif yang mampu berkontribusi dalam riset, inovasi, dan pengetahuan multidisipliner.

Koordinator Tim Riset MAN 2 Kota Malang, M. Ronaldy Adi Saputra, M.Pd., mengapresiasi keberanian serta kualitas penyampaian kedua siswa tersebut.
“Mereka tidak hanya tampil percaya diri, tetapi mampu membawa gagasan besar dengan bahasa yang runtut dan akademis. Ini adalah bukti bahwa pembinaan literasi dan riset yang berkelanjutan di madrasah memberi hasil nyata,” terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Rania Nur Abdilla, M.Pd., Pembina Tim Riset MAN 2 Kota Malang.
“Kita selalu menanamkan kesadaran bahwa siswa madrasah harus siap tampil di ruang ilmu mana pun nasional maupun internasional. Hari ini, mereka bukan sekadar tampil, tetapi menginspirasi,” ungkapnya.

Di hadapan para delegasi internasional, Nadhira Maiza Fariozi (XI-E) menyampaikan gagasan penting mengenai posisi madrasah dalam dunia modern.
“Madrasah, dengan menyandingkan khazanah keislaman yang kaya, kesadaran ekologis atau ecotheology, dan kemampuan menguasai transformasi teknologi melalui pendekatan lintas ilmu, memposisikan dirinya secara unik,” paparnya.

Zahran Alawi (XI-N) menegaskan bahwa madrasah bukan hanya mencetak pelajar berprestasi, tetapi juga manusia yang utuh.
“Madrasah membentuk generasi yang bijak, berakhlak mulia, dan siap memikul tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. Masa depan yang berkelanjutan membutuhkan kontribusi semua pihak, dan madrasah hadir untuk menjawab tantangan itu,” tegasnya.

Penampilan keduanya yang menarik, berbasis data, dan penuh keyakinan tersebut kemudian mengundang standing applause dari seluruh peserta forum sebuah bentuk apresiasi yang menunjukkan bahwa suara generasi muda madrasah diakui dan didengar.

Keberhasilan ini menjadi kebanggaan besar bagi MAN 2 Kota Malang, sekaligus menjadi penanda bahwa generasi madrasah siap hadir di panggung dunia, membawa gagasan dan solusi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Momentum ini diharapkan mampu memotivasi lebih banyak siswa madrasah untuk berani tampil, berpendapat, dan berkontribusi dalam ruang ilmiah internasional. Semoga semakin banyak inovasi, karya, dan pemikiran segar lahir dari generasi muda madrasah sebagai bagian penting dalam membangun masa depan Indonesia dan dunia. Aamiin. (MU/ris)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait