“AI for Teachers” Dorong Guru Bahasa Inggris MA dan MTs Jadi Kreator Konten Pembelajaran Inovatif

Kota Malang, 19/11/2025 – Sebanyak 60 guru Bahasa Inggris dari tingkat Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Malang Raya mengikuti kegiatan “Training Day 2: AI for Teachers: Integrating Local Culture and Moral Values” pada hari Rabu, 19 November 2025.

Pelatihan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB bertempat di ruang Multimedia lantai 3 MAN 2 Kota MAlang ini bertujuan utama untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru melalui adopsi Kecerdasan Buatan (AI) secara cerdas, beretika, dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dan moral.

Acara dibuka dengan apik oleh MC, Rania Nur Abdilla, M.Pd., yang kemudian dilanjutkan dengan sesi sambutan dari perwakilan instansi dan Kemenag, serta pembacaan doa.

Dukungan kuat program ini disampaikan oleh para pejabat dalam sambutan mereka, yang menegaskan pentingnya adaptasi teknologi dalam ekosistem pendidikan madrasah.

Prof. Dr. Zuliati Rohmah, M.Pd. (Perwakilan Penyelenggara, Koordinator TEFLIN Jawa Timur memberikan sambutannya:

“Kepada Bapak/Ibu Guru semua, mari kita bangkitkan kesadaran bersama! Kami mengajak Anda untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif dari Kecerdasan Buatan (AI), melainkan menjadi kreator produk orisinal. Fokus kita adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan AI secara cerdas dan kritis, menajamkan kecakapan berpikir kritis (critical thinking) Anda, sehingga mampu menghasilkan buku, modul, atau karya inovatif lain yang benar-benar berbobot dan orisinal,” tegasnya.

Bapak Ali Mukti, M.Pd. (Wakil Kepala Bidang Akademik MAN 2 Kota Malang) mewakili sambutan Kepala MAN 2 Kota Malang mengatakan:

“Mewakili Bapak Kepala Madrasah, kami ingin menyampaikan bahwa keberhasilan pelatihan ini sepenuhnya ada di tangan Bapak/Ibu. Kami berharap, Anda semua dapat mengikuti seluruh rangkaian acara ini dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Kami di MAN 2 Kota Malang sangat berharap inisiatif positif seperti ‘Training Day 2’ ini dapat terus difasilitasi dan berlanjut secara berkala, demi peningkatan mutu pengajaran kita di lingkungan MA dan MTs,” harapannya.

Sementara Drs. Farid Wadjdi Syaifullah, M.Pd. (Pengawas Kementerian Agama Kota Malang) menyampaikan:

“Saya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang sangat mendalam kepada seluruh Tim Penyelenggara atas terlaksananya kegiatan yang sangat relevan dengan kebutuhan guru saat ini. Kami berharap kolaborasi dan kegiatan pengembangan profesional guru yang bermanfaat ini dapat kita dorong untuk menjadi agenda berkelanjutan, memberikan dampak positif yang luas bagi seluruh pendidik di lingkungan Kementerian Agama,” ungkapnya.

Pelatihan ini menghadirkan empat pakar dalam bidang pendidikan dan teknologi. Sesi materi inti dimulai dengan pembahasan penting mengenai etika dan kecerdasan dalam menggunakan AI.

  • Materi 1: Fostering Critical Thinking During AI Use Disampaikan oleh Dr. Rida Afrilyasanti, M.Pd., materi ini menekankan bahwa AI harus dilihat sebagai alat bantu, bukan pengganti otak. “Kita harus membekali guru agar mampu memverifikasi, menganalisis, dan mempertanyakan output dari AI. Critical thinking adalah benteng utama menghadapi banjir informasi digital,” ujarnya.

  • Materi 2: Enhancing Creativity Through AI Use Sahirudin, MA., Ph.D., membawakan materi yang menunjukkan potensi AI untuk memicu kreativitas. “AI dapat menjadi sparring partner yang hebat. Guru dapat menggunakannya untuk menghasilkan ide awal, lalu mengembangkannya dengan sentuhan orisinalitas dan konteks lokal,” jelasnya.

  • Materi 3: Employing Critical Thinking & Creativity to Integrate Moral Values in Text Creation Puncak sesi materi disajikan oleh Prof. Zuliati Rohmah, M.Pd., yang secara spesifik membahas bagaimana pemikiran kritis dan kreativitas diolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam kreasi teks. Materi ini menjadi jembatan menuju praktik nyata di kelas.

Pada sesi praktik yang dipandu oleh Dr. Devinta Puspita Ratri, M.Pd., peserta diajak langsung mengimplementasikan teori yang didapat. Para guru secara aktif berlatih menciptakan teks naratif dan deskriptif dengan memanfaatkan AI.

Harapan utama dari kegiatan ini adalah mendorong guru menjadi kreator produk orisinal, seperti buku atau karya tulis lain, dengan AI sebagai alat bantu cerdas.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi yang interaktif, menegaskan komitmen para guru untuk mengadopsi teknologi AI secara cerdas dan beretika demi kemajuan mutu pendidikan di madrasah. (MU/Rn)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait