Kota Malang (Humas) — Pada hari Sabtu (14/9/24), MAN 2 Kota Malang menggelar pembukaan Rapat Kerja (Raker) yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang KH. Achmad Shampton, S.Hi., M.Ag., didampingi Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin, M.Pd., dan diikuti Guru serta Tenaga Kependidikan yang berjumlah 45 orang.

Pada Rapat Kerja yang Dibuka oleh Kakankemenag Kota Malang KH. Achmad Shampton, S.Hi., M.Ag., diadakan di Aula PSBB ini, dengan mengambil tema “Transformasi Digital dalam Implementasi Kurikulum Nasional untuk Membangun Karakter Civitas Akademika”, dilaksanakan mulai 14 September 2024 sampai dengan 15 Desember 2024, dengan materi Raker Evaluasi Diri Madrasah EDM tahun lalu.

Kepala Madrasah H. Samsudin dalam laporannya menyampaikan bahwa Raker kali ini merupakan tahapan awal yg harus dilakukan dlm menentukan kegiatan madrasah untuk tahun 2024/2025 yang akan datang. ” Rapat Kerja kali ini akan mengevaluasi program madrasah tahun pelajaran yang lalu, termasuk Raker ini adalah syarat kita dalam mengadakan semua kegiatan madrasah, didukung dengan anggaran dari pemerintah (DIPA), dan hal ini bisa kita gunakan setelah adanya raker seperti ini.” ucap Kamad.

Sementara itu Gus Shamton panggilan akrabnya sebagai Kakankemenag Kota Malang mengingatkan bahwa keberadaan sumber daya manusia (SDM) pengurus komite harus dimanfaatkan untuk kemajuan Madrasah kita.”Kita memiliki pengurus Komite yang diisi oleh orang-orang hebat, para profesor dan doktor, maka saya mohon, keberadaannya kita manfaatkan dengan segala potensinya untuk mendukung pendidikan, karena tidak ada gunanya memiliki orang pintar jika tidak difungsikan sebaik mungkin,” ujar Gus Shampton.

Gus Shampton Kakankemenag, juga mengajak para peserta Raker untuk melakukan refleksi diri dalam upaya mencetak peserta didik yang cerdas secara merata, tidak hanya fokus pada kelompok tertentu saja. “Saya berharap kita mampu menyikapi kehidupan sosial yang ada di sekitar kita. Madrasah harus tanggap dengan kondisi ini, dan melalui transformasi digital, kita harus mampu memitigasi risiko serta memenuhi amanat pendidikan yang kita sering nyanyikan dalam Mars Madrasah,” ucap beliau.

Gus Shampton, juga menekankan pentingnya metode pengajaran yang efektif, lebih dari sekadar materi pelajaran. “Materi itu memang penting, tetapi metode pengajaran lebih penting dari pada materi.” tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Shampton menekankan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas kurikulum formal, tetapi juga tentang membentuk karakter peserta didik. “Jangan jadikan peserta didik kita seperti flashdisk yang hanya diisi materi. Pendidikan itu tidak bisa digantikan oleh teknologi digital. Guru harus lebih dari sekadar pengajar, kita berurusan dengan manusia, dan ini memerlukan pendekatan yang lebih dalam.” Kata Gus Shampton.

Beliau mengajak para pendidik untuk memandang rencana kerja madrasah sebagai bagian dari tanggung jawab yang berkelanjutan. “Mari kita bangun rencana kerja madrasah kita ini tidak hanya terbatas untuk beberapa tahun saja, tapi sampai yaumul Qiyamah. Guru harus memiliki jiwa yang tangguh, karena tugas kita tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, membentuk generasi penerus bangsa yang kelak akan dibanggakan oleh Rasulullah,” pungkasnya.

Rapat kerja ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk memperkuat peran madrasah dalam menghadapi tantangan transformasi digital dan sekaligus membentuk karakter peserta didik kita yang unggul serta berakhlak mulia di era modern ini. (Tim Humas)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait