Kakankemenag Ingatkan Santri Hindari Kelompok Ekstrem di Kampus dan Masyarakat

Kota Malang – Pada Kamis (15/5), Kepala Kementerian Agama Kota Malang, KH. Achmad Shampton, S.Hi., M.Ag, menjadi narasumber dalam kegiatan Pembekalan Wawasan Keislaman Santri Akhir di Ma’had Al Qalam MAN 2 Kota Malang. Acara ini digelar menjelang kelulusan para santri kelas XII, dan berlangsung pada hari kedua dari rangkaian acara yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 14–16 Mei 2025, bertempat di Aula Madrasah.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan karakter para santri, agar mereka dapat menjadi generasi muslim yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman. Selain itu, pembekalan ini juga memberikan wawasan penting bagi para santri agar dapat beradaptasi dengan baik di kampus dan masyarakat setelah kelulusan nanti.

Kehadiran Kakankemenag di Aula disambut dan didampingi langsung oleh Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin, M.Pd., Ketua Ma’had H. Achmad Taufiq WAS, Lc., M.A., serta pengasuh Ma’had Al Qalam.

Pada kesempatan tersebut, Kakankemenag yang akrab disapa Gus Shampton menyampaikan pesan penting terkait menjaga akhlak dan memperkuat nilai-nilai Islam yang sesungguhnya dalam bergaul di dunia kampus, kos-kosan, dan masyarakat. “Sebagai santri, kalian harus menjadi teladan yang baik. Hindari terjerumus ke dalam kelompok atau garis ideologi yang ekstrem, baik yang condong ke kanan maupun ke kiri. Kelompok semacam itu justru akan merusak stabilitas lingkungan dan bisa berdampak buruk bagi negara kita,” ujar Gus Shampton.

Gus Shampton juga menegaskan agar para santri selalu menjaga diri dengan berpijak pada prinsip-prinsip Islam yang moderat, agar dapat menghadapi segala tantangan di dunia kampus dan masyarakat dengan bijak. “Kampus dan masyarakat penuh dengan tantangan, tapi juga penuh dengan peluang. Oleh karena itu, jadilah pribadi yang selalu berlandaskan ilmu dan akhlak, serta hindari segala bentuk ekstremisme yang dapat mengganggu keharmonisan sosial,” tambahnya.

Tak hanya itu, Gus Shampton juga mengingatkan tentang pentingnya mensyukuri dan menjaga nikmat yang telah diberikan Allah SWT, khususnya terkait dengan organ tubuh yang berfungsi dengan baik, serta bagaimana menjaga lisan agar tetap bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. “Bersihkan hati, hindari lisan untuk berbohong, dan hindari kata-kata yang tidak bermanfaat,” pesannya.

Gus Shampton juga menegaskan bahwa seorang yang beriman harus memiliki jiwa profesional dan inovatif, bergantung pada Allah SWT, dan senantiasa memberikan kasih sayang kepada sesama. “Ciri seorang yang mempunyai iman tinggi adalah hatinya yang lembut,” ungkapnya.

Di akhir sesi, Gus Shampton mengajak para santri untuk berpartisipasi dalam tanya jawab secara interaktif, yang diantaranya membahas tentang makna amar makruf nahi munkar dan pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik di lingkungan sekitar.

Dengan adanya pembekalan ini, para santri diharapkan dapat menyongsong masa depan mereka dengan penuh kesiapan, membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-‘alamin, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait