Direktur KSKK Imbau MATSAMA 2025 Jadi Momentum Positif “Madrasah Harus Aman, Nyaman, dan Menyenangkan”

Jakarta (7 Juli 2025) — Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Hj. Nyanyu Khodijah, M.Si., menggelar Sosialisasi Nasional Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun 2025 secara daring melalui kanal Youtube resmi Kementerian Agama, Senin (7/7), pukul 13.00–14.20 WIB.

Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Madrasah dan pengelola MATSAMA dari seluruh Indonesia, termasuk dari MAN 2 Kota Malang yang turut hadir melalui Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin, M.Pd., Penanggung Jawab Waka Kesiswaan Ali Mukti, M.Pd., Ketua Panitia MATSAMA Drs. Hery Kusdianto, beserta seluruh anggota panitia pelaksana.

Kasubdit Kesiswaan Solla Taufik, S.H.I., dalam pengantarnya menyampaikan bahwa MATSAMA 2025 mengusung pendekatan berbasis nilai ekoteologi, yang mengintegrasikan kesadaran spiritual, sosial, dan lingkungan dalam proses adaptasi peserta didik baru.

Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Direktur KSKK Madrasah, Prof. Dr. Hj. Nyanyu Khodijah, M.Si., yang mengimbau agar pelaksanaan MATSAMA di seluruh madrasah dijadikan sebagai momentum positif untuk membentuk kesan awal yang baik bagi peserta didik baru. “Madrasah harus menjadi rumah kedua yang aman, nyaman, dan menyenangkan. MATSAMA adalah gerbang awal yang menentukan kesan dan semangat belajar mereka ke depan,” tegasnya.

Prof. Nyanyu dalam arahannya menekankan bahwa MATSAMA harus dirancang sebagai ruang edukatif dan inspiratif yang mengenalkan program kurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, serta sarana dan prasarana madrasah. Peserta didik juga perlu memahami posisi, fungsi, dan penanggung jawab setiap fasilitas yang tersedia. “Penggunaan fasilitas harus mendukung proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan keragaman karakter dan model belajar peserta didik. Oleh karena itu, MATSAMA harus menyentuh aspek strategi belajar dan kesiapan mental. “Sejak awal, peserta didik harus dibekali kemampuan menyusun strategi agar mampu mencapai kompetensi maksimal,” tambahnya.

Tak kalah penting, Direktur KSKK menyoroti pentingnya menyampaikan isu-isu aktual dalam MATSAMA, seperti perundungan (bullying), kenakalan remaja, kesehatan jiwa dan lingkungan, serta bahaya judi online dan narkoba. Edukasi preventif, langkah perlindungan, hingga solusi penanganan harus masuk dalam materi MATSAMA agar peserta didik memiliki kesadaran sejak dini.

Prof. Nyanyu juga menegaskan agar pelaksanaan MATSAMA berpegang pada petunjuk teknis (juknis) resmi dari Kementerian Agama. “Hindari praktik perploncoan, kekerasan fisik maupun verbal. Jangan sampai kegiatan MATSAMA justru mencoreng nama baik madrasah. Begitu juga dalam hal pengelolaan keuangan, harus transparan dan akuntabel,” imbuhnya.

Sebagai penutup, beliau berharap pelaksanaan MATSAMA dapat menjadi gerbang pembentuk karakter, identitas unggul, dan semangat positif bagi peserta didik baru. “Kita semua bertanggung jawab membangun wajah madrasah yang humanis dan unggul. Antusiasme peserta didik harus dibalas dengan pengalaman awal yang berkesan,” pungkasnya.

Usai arahan Direktur, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan teknis Juknis MATSAMA 2025 oleh Dr. Mustafa Fahmi, M.Pd. Ia menjelaskan bahwa MATSAMA adalah fase adaptasi yang harus menciptakan rasa senang, aman, dan bahagia bagi peserta didik baru. “Kesan pertama akan menjadi memori jangka panjang. Maka pastikan MATSAMA mengenalkan sistem, budaya, tata tertib, guru dan tendik, serta program unggulan madrasah dengan pendekatan yang ramah dan akhlaqul karimah,” tegasnya.

Dengan demikian, MATSAMA 2025 diharapkan mampu menjadi batu loncatan bagi peserta didik baru untuk bertumbuh, berkembang, dan berprestasi di madrasah, sejalan dengan misi Kementerian Agama dalam mewujudkan Madrasah Mandiri, Berprestasi, dan Berkarakter Unggul. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait