MAN 2 Kota Malang Mewakili Santri dalam Apel Hari Santri ke-10 di Balai Kota Malang
Kota Malang – Balai Kota Malang menjadi saksi Apel Hari Santri ke-10 yang diikuti oleh 28 santri perwakilan dari Mahad Al Qolam MAN 2 Kota Malang. Acara ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, dan menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen para santri serta seluruh elemen masyarakat terhadap pesantren dan kyai di Kota Malang pada Rabu (22/10).
Apel yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, sebagai Inspektur Upacara, diawali dengan pembacaan Pernyataan Komitmen Santri Kota Malang oleh Dr. Isroqun Najah, Ketua PCNU Kota Malang. Dalam kesempatan itu, Dr. Isroqun Najah menegaskan sikap para santri terhadap situasi yang menyentuh kehormatan kyai dan pesantren, menegaskan perlunya menjaga martabat dan keutuhan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang menjadi bagian dari jati diri bangsa.
Wali Kota Malang, Dr. Wahyu Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa Pesantren Al Khozini serta kondisi yang kurang kondusif bagi para kyai dan pesantren.
“Sebanyak 67 syahid telah menghadap Sang Pencipta, semoga mereka husnul khotimah dan menjadi teladan bagi kita semua,” ungkapnya.
Beliau juga membacakan pesan Menteri Agama RI yang turut menekankan pentingnya peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Lebih lanjut, beliau mengapresiasi perhatian Presiden RI kepada pesantren.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Presiden yang terus memberikan dukungan dan perhatian kepada pesantren di seluruh Indonesia, khususnya di Kota Malang,” sambungnya.
Kepala MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd, berharap agar santri terus maju dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Santri harus menjadi generasi yang tidak hanya kuat secara keimanan, tapi juga berperan aktif dalam membangun peradaban yang maju dan beradab,” tuturnya.
Salah satu pendamping santri, Miftachul Ula, BISS., M.Ag., menambahkan.
“Hari Santri adalah momentum untuk memperkuat persatuan dan komitmen kita dalam menjaga marwah pesantren dan kyai, sekaligus menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan ilmu dan akhlak yang mulia,” pungkasnya.
Acara yang juga didampingi oleh ustadz Muchlis, ustadz Minhaju Dzikri, dan Kak Faishal Yuda ini berlangsung khidmat dan penuh semangat, menegaskan bahwa para santri Kota Malang siap mengawal kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia yang lebih baik.
Apel Hari Santri ke-10 ini menjadi bukti nyata peran penting santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat para santri dan para pendamping yang hadir menunjukkan komitmen kuat untuk terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai pesantren. Dengan dukungan dari pemerintah kota dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan pesantren di Kota Malang dapat semakin maju dan berdaya saing.
Momentum ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kehormatan kyai dan pesantren sebagai warisan budaya dan agama. Semoga para santri selalu menjadi generasi penerus yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan bermartabat. (MU/ris)
MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA