MAN 2 Kota Malang Perkuat Kiprah Riset dengan Tiga Science Booth di Grand Final OMI 2025

Tangerang – MAN 2 Kota Malang kembali menunjukkan komitmen dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset inovatif dengan mempersiapkan tiga science booth untuk memeriahkan Grand Final Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. Ajang tingkat nasional ini akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 10–14/11 di Grand El-Hajj, Cipondoh, Tangerang, Provinsi Banten.

Ketiga booth tersebut merupakan hasil riset unggulan peserta didik yang mengusung tiga tema strategis, yaitu Ekoteologi, Transformasi Digital, dan Sustainable Development Goals (SDGs). Pada bidang Ekoteologi, riset berjudul “Fenomena ‘Kedonyan’ dalam Transformasi Pengajian Lingkungan NU: Dinamika Relasi Kiai dan Minat Gen Z” mengkaji pendekatan dakwah lingkungan yang adaptif bagi generasi masa kini. Pada bidang Transformasi Digital, ditampilkan inovasi alat filtrasi udara NAWALA (Nanofiber from Waste for Air Purification) berbasis limbah ampas tebu yang terintegrasi IoT dan bertenaga panel surya. Sementara pada bidang SDGs, “Gerakan EcoMon Hunters” menawarkan model wisata zero waste dengan pelibatan masyarakat dan wisatawan untuk menjaga ekosistem Pantai Balekambang.

Kepala MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd., menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap keberangkatan tim yang berhasil lolos ini.
“Keikutsertaan kami di OMI 2025 dengan tiga booth sekaligus bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi sebagai wujud nyata bahwa madrasah mampu menghadirkan riset ilmiah yang relevan dan berdampak. Sains dan agama dapat berjalan seimbang untuk menjawab tantangan zaman. Kami percaya ikhtiar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan pencapaian terbaik. Semoga anak-anak dapat tampil percaya diri, tetap rendah hati, dan membawa nama baik madrasah di tingkat nasional,” tuturnya.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Alif Rifa’i, S.S., menegaskan persiapan intensif telah dilakukan.
“Tim siswa dan pembina telah menjalani pembinaan berjenjang, mulai dari pendalaman konsep, penyusunan data, hingga simulasi presentasi. Selain itu, penyempurnaan prototipe produk juga terus dilakukan agar hasil yang ditampilkan benar-benar matang. Kami ingin mereka tampil percaya diri dan kuat dalam argumentasi saat berada di hadapan dewan juri. Semoga upaya yang dilakukan ini dapat membuahkan hasil terbaik dan mengharumkan nama MAN 2 Kota Malang,” ungkapnya.

Ketua Insanpro (Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Program Olimpiade dan Riset) MAN 2 Kota Malang, Dra. Hj. Wulaida Zuhriyana, menambahkan bahwa penguatan mental menjadi prioritas pendampingan.
“Kami tidak hanya membimbing materi, tetapi juga membangun kesiapan mental. Anak-anak harus siap berdiri di panggung nasional dengan kepribadian yang matang. Nilai-nilai keislaman seperti rendah hati, disiplin, dan saling menghargai juga terus kami tanamkan dalam proses pembinaan. Harapannya, mereka tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga berkarakter baik dalam setiap interaksi,” imbuhnya.

Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dr. Gunawan, S.Ag., M.A., memastikan dukungan penuh.
“Kami menyediakan perangkat, alat, hingga kebutuhan visual booth secara maksimal. Dukungan ini tidak hanya bersifat teknis, namun juga memastikan kenyamanan dan kesiapan anak-anak selama mengikuti ajang. Kami ingin setiap detail yang ditampilkan mencerminkan kualitas dan identitas madrasah. Keberhasilan siswa adalah komitmen madrasah,” tegasnya.

Koordinator Riset MAN 2 Kota Malang, M. Ronaldy Aji Saputra, M.Pd., menjelaskan dasar pemilihan tiga riset tersebut.
“Ketiganya memiliki orisinalitas, relevansi sosial, dan kekuatan ilmiah. Ini bukan sekadar proyek, tetapi kontribusi pemikiran untuk masyarakat. Setiap riset dirancang untuk menjawab isu nyata sekaligus memberi solusi yang dapat diterapkan. Kami berharap karya ini menunjukkan bahwa peserta didik madrasah mampu bersaing dalam bidang riset dan inovasi,” jelasnya.

Pembina riset MAN 2 Kota Malang, Arinal Haque, S.Ag., M.Hum., turut mengungkapkan pendekatan pendampingan yang dilakukan.
“Kami mengasah metodologi dan kedalaman analisis. Argumentasi ilmiah harus kuat agar mampu bersaing. Selain itu, proses diskusi dan pembacaan referensi ilmiah kami intensifkan untuk memperkuat dasar penelitian. Harapannya, siswa dapat menyampaikan risetnya dengan runtut, kritis, dan tetap rendah hati,” ujarnya.

Sementara itu, Pembina riset lainnya, M. Fadly Rahmana, S.Si., menyampaikan antusiasme tinggi terhadap inovasi yang diusung para peserta didik.
“Ini bukti bahwa siswa madrasah mampu menciptakan solusi teknologi terhadap masalah nyata seperti polusi udara. Kami mendorong mereka untuk tidak hanya berhenti pada ide, tetapi juga memastikan pengujiannya dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan prototipe dilakukan secara bertahap hingga mencapai bentuk terbaik. Semoga karya ini dapat menginspirasi penelitian lanjutan dan memberi dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Di sisi lain, M. Yosi Pratikno, S.Mat., berharap keberlanjutan riset terus terjaga.
“Semoga inovasi ini tidak berhenti pada kompetisi, tetapi dapat dikembangkan lebih jauh dan memberi manfaat yang lebih luas. Kami ingin hasil pemikiran ini dapat terhubung dengan mitra akademik maupun masyarakat. Riset harus menjadi budaya, bukan hanya proyek perlombaan sesaat. Saat siswa terbiasa meneliti, maka karakter ilmiah dan kepekaan sosial akan terbentuk dengan sendirinya,” terangnya.

MAN 2 Kota Malang senantiasa menegaskan komitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang berlandaskan kejujuran dalam proses belajar dan berkompetisi. Setiap langkah yang ditempuh merupakan hasil kerja keras yang konsisten, terukur, dan dilandasi semangat pantang menyerah. Prestasi yang diraih bukan sekadar kebanggaan, tetapi menjadi bukti bahwa madrasah mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia pendidikan. Nilai bermartabat diwujudkan melalui sikap santun, rendah hati, dan menghargai setiap proses serta lawan tanding.

Dengan prinsip semangat Juara Prima (Jujur, Kerja Keras, Berprestasi, dan Bermartabat) peserta didik didorong untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi tanpa meninggalkan karakter akhlakul karimah. Madrasah hadir bukan hanya mencetak juara lomba, tetapi melahirkan generasi yang kuat dalam integritas. MAN 2 Kota Malang percaya bahwa prestasi sejati adalah ketika kecerdasan berjalan seimbang dengan moralitas. Setiap keberangkatan kompetisi menjadi ruang pengabdian, bukan sekadar ajang mengumpulkan piala.

Semoga perjalanan ini menjadi amal baik yang terus tumbuh manfaatnya bagi banyak orang. Dengan penuh optimisme, madrasah mengajak seluruh keluarga besar untuk terus mendoakan, mendukung, dan menyokong perjuangan peserta didik dalam mengharumkan nama MAN 2 Kota Malang di kancah nasional maupun internasional. (MU/ris/ron)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait