Kota Malang (Humas) — Peserta Didik atau Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang pada Sabtu (27/7/24) malam kemarin punya cara tersendiri untuk mengapresiasi capaian kakak kelasnya angkatan 32 yang telah menyelesaikan studinya pada tahun pelajaran 2023/2024 sebulan lalu telah diwisuda madrasah, sekaligus momentum untuk menyambut peserta didik baru yang seminggu baru mengikuti pembelajaran di Madrasah. Art Show dilaksanakan setiap tahun sekali ini adalah karya seni dari, oleh, dan untuk siswa, dan kali ini, Art Show mengangkat tema Renjana, yang bermakna antusiasme, semangat atau kegembiraan yang kuat, serta kemauan bekerja tanpa pamrih karena dilakukan berdasar cinta dan suka cita.

Hadir dalam Art Show 2024, Kepala MAN 2 Kota Malang H. Samsudin beserta Guru dan Tenaga Kependidikan, ribuan siswa dan alumni angkatan 32, juga angkatan 31 dan 30, juga dihadiri mantan Kepala MAN 2 Kota Malang diantaranya H. Imam Sujarwo, H. Ahmad Hidayatullah dan H. Moh. Husnan, dan seluruh Kepala Madrasah Negeri Kota Malang serta tampak hadir, Ketua Komite beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah H. Samsudin mengatakan bahwa untuk mengapresiasi potensi dan kompetensi siswa dalam bidang seni dan olahraga, acara Art Show ini adalah sebagai kenangan dan apresiasi bagi lulusan MAN 2 Kota Malang angkatan 32.

“Kami bersyukur, Event Art Show ini dapat menggali potensi dan kompetensi siswa dalam bidang seni dan olahraga yang ditampilkan dalam panggung besar, dan acara Art Show ini digelar sebagai kenangan dan apresiasi bagi lulusan MAN 2 Kota Malang angkatan 32, semoga berjalan sesuai rencana, Insyaallah akan menjadi catatan luar biasa bagi kita semua. Proses yang kita lakukan secara panjang untuk memberikan kenangan bagi para siswa, terutama yang terkait kesenian,” ucap Kamad, sekaligus membuka acara yang diadakan di lapangan olahraga tersebut.

Puguh Cahyanto selalu Ketua Panitia menyampaikan bahwa sekitar 400 siswa terlibat dalam kegiatan Art Show 2024 ini. “Selama sebulan ini sekitar 400 siswa telah menyumbang pikiran, tenaga dan karyanya sebagai panitia dan latihan sebagai pengisi acara, dan anak-anak telah menunjukkan kinerja terbaiknya untuk memberi kesan terindah bagi kakak kelasnya di angkatan 32 yang telah menyelesaikan studinya, dab sekaligus menyambut kehadiran siswa baru tahun pelajaran 2024/2025.” ujar Puguh.

Ia juga menjelaskan bahwa para siswa seakan ingin memberi pesan bahwa MAN 2 Kota Malang tidak semata berprestasi, tapi menjadi ruang terbuka bagi beragam aktualisasi seni, olahraga, dan beragam bakat lainnya.” jelasnya.

Sementara itu, Ali Mukti, M.Pd selaku penanggung jawab Art Show 2024 menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan sudah dipersiapkan dengan beberapa kali mengadakan gladi untuk mensukseskanya. “Pada rangkaian Art Show kami susun mulai pukul 19.30 Wib dengan dimulai tampilan Hadroh kemudian Tilawah, Sambutan Ketua Pelaksana, Sambutan Kepala Madrasah sekaligus Peresmian Pembukaan Acara, dan Devile pengisi acara, setelah itu seluruh penampilan mulai dari Paduan Suara, Band, Tari Saman, Puisi , Karawitan dan Campursari, Modern Dance Putra, Drama Musikal (Kidung Bakti Menjulang Asa), Tari Sumringah, Orchestra, Bela diri kombinasi, Modern Dance Putri, dan diakhiri Closing FlashMob Art Show 2024 pada pukul 23.30 Wib.” ujar Ali yang juga menjabat sebagai wakil kepala bidang kesiswaan.

Ia juga menjelaskan pada Art show dibuka secara menarik dengan Grand Opening dan Devile bertajuk Shades Gate of Philocalist. ” Luar biasa, anak-anak mengemas pembukaan dalam rampak tarian bendera serta tarian kolosal penuh warna. Ada banyak nuansa, K Pop, modern, dan tentu kekinian. Segmen ini ditutup dengan sebuah pesan “Write Story for Our Glory” (Menulis Cerita Kemuliaan Kita), terima kasih kami sampaikan kepada panitia yang sudah mempersembahkan acara spektakuler ini,” ucap Ali Bangga.

Lanjutnya, pada penampilan Paduan Suara menggemakan pesan “The Harmony Resonance. “Pesan yang disampaikan dalam setiap lirik lagu yang dinyanyikan anak-anak diperkuat dengan tayangan video alam Indonesia yang indah dan rakyatnya yang rukun dalam keragaman budaya, suku, dan agama. Ini mengingatkan pada penguatan moderasi beragama yang tengah digencarkan di berbagai level pendidikan oleh Kementerian Agama.” ujarnya.

Lanjut Ali, Para siswa MAN 2 Kota Malang seakan ingin memberi pesan bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah tradisi. “Ada yang menarik saat ananda Adel, siswa kelas XI asal Bali unjuk kebolehannya bermain biola dan menyanyi. Diiring para siswa peserta ekstra kurikuler band, mereka menyajikan Celestial Melody sangat menarik, seperti yang sudah dilakukan para profesional musik.” tandasnya.

Belum hilang rasa takjubnya, dilanjutkan tampilan siswa memakai seragam khas bernuansa Aceh. “Mereka kompak dalam gerak, memanjakan penonton dalam rampak Tari Saman (Enchanting Saman Symphony).” kesan Mr. Ali panggilan akrabnya sebagai guru bahasa inggris. “Tidak kalah menarik, penampilan dua siswa membacakan puisi yang cukup menggelegar. Dalam balut jilbab, dua siswa ini menyairkan senandung kerinduan (Yearning Echoes) yang sarat pesan spiritual.” Lanjutnya.

Dikeremangan lampu yang sengaja dimatikan, nampak panggung disiapkan dipadati gong, gamelan, dan beragam perangkat karawitan. “Penampilan karawitan yang diperagakan 17 siswa berkebaya biru dipadu batik lurik, duduk menghadap alat musik masing-masing. Selain gong dan gamelan, ada drumb, organ, dan gitar. Dua siswa putri sebagai vokal menyanyikan lagu karawitan dan campursari (Rhythm of Java) diiring delapan penari siswa putra dengan baju beskapnya. Suasana makin riuh manakala para penampil lainnya ikut bergoyang dalam senandung campursari jawa, ini cara madrasah, ikut melestarikan budaya nenek moyang kita.” ujarnya.

Suasana meriah juga, saat penampilan Modern Dance Putra (Dance of Samatva). Sementara mereka larut dalam tarian modern, para siswi yang melihat terus riuh ikut bernyanyi dalam detak musik yang mengiringi. Tepuk tangan dan sorkan khas anak-anak remaja menambah nuansa gembira. Tidak hanya musik dan lagu barat, mereka tampil kompak dalam iringan musik arab, campursari, dan India. Tampilan selanjutnya adalah Drama Musikal tentang Kidung Bakti Menjulang Asa, yang dibawakan Teater Manungsa. Pertunjukkan dibuka dengan pembacaan sajak Seonggok Jagung karya WS Rendra. Puisi kritis tentang pendidikan yang memisahkan siswa dari kehidupan. Apa guna belajar filsafat sastra, teknologi, ilmu kedokteran jika saat pulang ke daerahnya merasa asing dan sepi.

Pada penampilan Drama bercerita tentang program dakwah dan bakti sosial di desa, dengan beragam dinamikanya. Para siswa didekatkan dengan realitas kehidupan desa. Beragam program lalu diinisiasi, mulai cooking with mome, posko kesehatan, bazar sembako, hingga ta’limul quran. Semua dijalankan dalam rangka mbangun desa.

Rundown berikutnya, sembilan penari berlenggang di atas panggung. Kenakan baju adat, mereka sajikan Tari Sumringah bertema “Sacred Step of a Magnificence”. Disusul gerak lincah delapan siswa bawakan tari kipas. Dilanjutkan Orchestra dengan 25 siswa unjuk kebolehannya bermain beragam musim dalam Symphonia Mystica. Senandung irama mengalun, menemani silir angin malam di Malang yang sejuk cenderung dingin. Bukan membawa kantuk, tapi angin mengantar pesan takjub atas aliran melodi yang berdesir. Makin terasa, bahwa seni membawa nuansa hingga hidup lebih terasa indah dan berirama.

Nampak menegangkan saat penampilan jago beladiri, dari karate, pencak silat, taekwondo, dan cabang lainnya (Mixed Battle Dynamics). Mereka juga pandai main beragam senjata, dari ruyung, tongkat, hingga beragam senjata tajam. Mereka jago juga dalam olah tenaga dalam.

Pada jelang akhir acara, giliran 12 siswa putri yang tampil dengan Modern Dance (Sparkling Fairies). Tampak mereka trampil dan luwes membawakan beragam tarian, dari gemeretak musik K Pop hingga dangdut dan campursari. Keseruan pentas seni ditutup dengan FlashMob dan Original Sound Track (OST) ArtShow 2024. Seluruh panitia dan penampil bernyanyi bersama tentang sebuah lagu kebersamaan dan persahabatan, bersatu dalam harmoni dan melayang tinggi. (KH/Tim Humas)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait