Kota Malang (Humas) — Pada hari Selasa (30/7/24), sebanyak 100 peserta didik MAN 2 Kota Malang mendapat ilmu baru tentang dunia perfilman dalam program Bincang-Bincang Sinema (BBS) yang difasilitasi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dit. PMM Kemendikbudristek RI).

Acara dihadiri langsung Kepala Madrasah Dr. H. Samsudin, M.Pd didampingi Wakil Kepala dan beberapa guru tersebut dilaksanakan di Auditorium Gedung Saint Terpadu Lantai IV. Program Bincang-Bincang Sinema ini bertujuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik terkait bagaimana proses film-film bisa tayang di bioskop.

Acara ini juga dihadiri Ibu Roro dari Kemendikbud Ristek Dit PMM, Aditya Gumay (Produser & Sutradara), Yan Widjaya (pengamat perfilman dan Ketua Umum dFI), serta AruL Muchsen (penggagas BBS Filmmaker Goes to School).

” Kunjungan kami hari ini untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada para pelajar bagaimana film bisa hadir di layar lebar bioskop, langsung dari produser, sutradara, atau penulis naskah, dan para filmmaker, saat ini kami hadirkan di MAN 2 Kota Malang ,” ujar Arul penggagas program BBS.

Ia menjelaskan salahsatu kunjungan BBS sekolah atau madrasah pekan ini adalah MAN 2 Kota Malang didatangi oleh dua sineas yakni sutradara film Aditya Gumay yang pernah memproduksi judul film-filmnya diantaranya Ada Surga di Rumahmu (2015; Sutradara), Taman Lawang (2013; Sutradara), Sayap Kecil Garuda (2013; Sutradara dan Penulis Naskah), Rumah Tanpa Jendela (2011; Sutradara, Penulis Naskah dan Produser Eksekutif), Ummi Aminah (2011; Sutradara dan Penulis Naskah) serta pengamat dan kritikus film Yan Widjaya.

“Selain berbagi wawasan perfilman para sutradara Aditya Gumay dan Yan Widjaja ikut mensosialisasikan dan mendukung Merdeka Belajar dari ruang kelas ke bioskop. Untuk itu, para peserta didik serta guru nantinya akan kami ajak menonton film di Bioskop.” ucap Arul.

Sementara itu Kepala Madrasah H. Samsudin menyampaikan harapanya agar peserta didik mengetahui ilmu perfilman yang berbudaya dan dapat mencintai film nasional. “Kami sampaikan terimakasih kepada Tim BBS atas kunjungannya di madrasah kami, dan harapan kami anak-anak bisa mengetahui dan paham proses pembuatan film yang baik dan berbudaya sekaligus anak-anak kita dapat menjadikan film nasional sebagai inspirasi dalam mendukung prestasi pembelajaran dikelasnya. ” ucap Kamad.

Sementara itu Ibu Roro dari Kemendikbud Ristek Dit PMM, menyampaikan bahwa Program BBS ini telah menjadi mitra Dit. PMM selama tiga tahun terakhir, menjelajahi berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Makassar, Padang, Babel, Riau, Batam, Kendari, Ternate, Singkawang, dan Malang, Denpasar dan Semarang dijadwalkan akan dikunjungi pada akhir 2024. “Program BSS ini berfokus pada sosialisasi Film Nasional dan profesi dalam industri perfilman, dan harapanya dapat memberikan peserta didik banyak pilihan dalam konteks Merdeka Belajar, dan peserta didik juga mengetahui industri perfilman, mulai dari sutradara, penulis skenario, produser, DOP atau penata kamera, artistik, dan masih banyak lagi lainnya,” ujar Ibu Roro dari KemendikbudRistek.

Hal menarik disampaikan Yan Widjaya dari DemiFilm Indonesia menekankan pentingnya program ini dalam membentuk karakter, keterampilan berbicara di depan umum, dan kepribadian para pelajar di MAN 2 Kota Malang. “Apa yang Sampaikan kepada peserta didik MAN 2 Kota Malang adalah memotivasi dan menelaah setiap pesan yang disampaikan oleh setiap film,” kata Yan dengan penuh semangat memberikan testimoni setiap film yang disampaikanya.

Dilanjutkan dengan pemateri utama Aditya Gumay, sutradara, produser, dan pimpinan Sanggar Ananda, banyak memberikan keilmuan yang edukatif dalam dunia perfilman. “Saya melihat tadi anak-anak MAN 2 Kota Malang ternyata banyak yang sudah mampu membuat film dan ada beberapa anak bisa menjadi peran artis. Kedatangan kami bukan hanya mengedukasi tentang pengetahuan proses pembuatan film saja, kami juga menyosialisasikan seni peran dalam kurikulum pembelajaran.” ujarnya.

Ia berharap program BBS ini semakin meningkatkan kecintaan guru dan peserta didik MAN 2 Kota Malang terhadap film-film nasional dan sekaligus latihan cara berkomunikasi dengan baik.”Kami tadi mengajak peserta didik dan guru untuk mengetahui dan cara berkomunikasi dengan baik, mulai dengan pengucapan yang benar dari artikulasi yang baik. Identifikasi kata-kata yang sering membuat kesulitan dan latihan secara berulang dengan kecepatan berbicara dengan jelas tanpa terbata-bata. Dengan begitu, lidah akan terbiasa jika sering berlatih.” tandas Aditya. (Tim Humas)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait